DPR RI, BKKBN dan Pemkot Bekasi Sosialisasikan Program Stunting

20231013_210638

October 13, 2023

MLH.co.id (Bekasi)- Stunting bukan hanya masalah pada masa kanak-kanak, tetapi juga mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif seseorang sepanjang hidupnya. Untuk itu asupan gizi yang tepat merupakan investasi masa depan anak, karena dengan makanan yang kaya gizi, anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Demikian dikatakan Dra.Wenny Haryanto SH Anggota Komisi IX DPR RI dalam acara
sosialisasi Program Bangga Kencana dan Pencegahan Stunting di Jln Koja 2, RT 03 RW 012, Kelurahan Jati Asih, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jum’at (13/10/2023).

“Pencegahan kasus stunting ini adalah tanggung jawab bersama kita semua, agar kita semua bebas dari stunting,” Kata Dra. Wenny Haryanto,SH.

Wenny Haryanto mengungkapkan, asupan gizi yang tepat merupakan investasi dalam masa depan anak-anak.Dengan makanan yang kaya gizi, mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Komisi IX DPR RI akan terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung kesejahteraan balita dan ibu hamil melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT),” Ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya penurunan angka Stunting, dengan mengedukasi masyarakat tentang gizi yang seimbang, dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan berprestasi.

Sementara perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Mia Wahyudi, MA menyampaikan pentingnya memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang kepada anak-anak di Kota Bekasi.

“Untuk itu meningkatkan kesadaran masyarakat salah satu yang harus dilakukan agar program stunting tercapai,” Ujar Mia Wahyudi.

Demikian pula disampaikan, Nani Wahyuni dari Dinas KB Kota Bekasi terkait pelaksanaan program Stunting di Kota Bekasi.

“Program pencegahan stunting di Indonesia dilakukan melalui program Intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif. Pada intervensi gizi spesifik dengan intervensi prioritas yaitu ibu hamil diberikan makanan tambahan bagi ibu hamil dari kelompok miskin dan suplementasi tablet tambah darah, sedangkan pada ibu menyusui dan anak 0-23 bulan diberikan promosi dan konseling menyusui, promosi dan konseling pemberian makan bayi dan anak, tata laksana gizi buruk akut, pemantauan pertumbuhan, dan pemberian makanan tambahan pemulihan bagi anak gizi kurang akut,” Ujarnya.

Diketahui Stunting adalah kondisi ketika anak gagal mencapai potensi pertumbuhannya karena kurang gizi, kesehatan yang buruk, dan penyakit berulang, Seorang anak dikatakan mengalami stunting jika tinggi badannya lebih rendah dari dua standar deviasi dari median standar pertumbuhan anak menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).(dwi)

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Twiiter@