MLH.co.id ( Bekasi)- Sebanyak 3.000 batang pohon mangrove ditanam di lahan penanaman mangrove Kampung Beting Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong.
” Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia Tahun 2022, dengan thema “Aksi Menanam Mangrove untuk masa depan Hijau dalam upaya Mitigitasi dan Adaptasi Perubahan Iklim serta Selamatkan Pesisir Pantai”,” Kata DPW Koalisi KAWALI Jabar Edvin Gunawan dudampingi Fudholi, Selasa (2/8).
Lokasi tersebut diketahui merupakan area abrasi dan yang volume kerusakan nya cukup besar.
Pada penanaman mangrove di kampung beting tersebut Koalisi KAWALI Indonesia Lestari DPW Jawa Barat dan KADIN Kab. Bekasi, selain itu dihadiri oleh Jabar Bergerak Kab. Bekasi, Mahasiswa UNISMA Tehnik Sipil, PT. Bridon, Aliansi Ormas Bekasi (AOB), Garda Singa Nusantara (GSN), KPPLI, Gabungan Masyarakat Indonesia (GMI), KOMNAS PPLH, FPRB Kab. Bekasi, KPA Ranting, JPKP Kab. Bekasi, Gerakan Anti Narkotika (Granat), Sekretaris Desa Pantai Bahagia.
Kegiatan diawali dengan upacara pelepasan di Lapangan Unisma, berkumpul di kantor kecamatan Muara Gembong, dilanjutkan menuju ke rumah singgah nelayan / petani mangrove, lalu kelokasi penanaman yang tidak jauh dari rumah masyarakat setempat (Kampung Beting).
” Kegiatan penanaman di sponsori oleh PT. Bridon Bekaert, PT. USUI International Indonesia dan Mahasiswa Unisma serta Aliansi Ormas Bekasi nya yang menyumbangkan bibit pohon mangrove sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, menjaga ekosistem pantai, serta laut dengan penanaman Mangrove di pesisir pantai guna mengurangi dampak abrasi pantai, ” Tukas Edvin Gunawan.
Edvin menbahkan kegiatan tanam pohon mamgrove ini selaras dengan yang disampaikan oleh bapak Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil pada saat acara penanaman mangrove di pantai Bali Kabupaten Subang, beberap waktu lalu.
” Beliau meminta masyarakat untuk terlibat aktif dalam gerakan menanam jutaan bibit pohon mangrove yang kini sedang digencarkan oleh Pemerintahan Provinsi Jabar. Mengingat, ratusan hektare tanah di wilayah pesisir Bekasi sudah hilang karena abrasi ,
mangrove juga mampu menahan ombak, mencegah abrasi bahkan mampu meminimalisir kerusakan yang diakibatkan oleh bencana tsunami.
Dari aspek ekologi, mangrove mampu berfungsi sebagai filter polusi air dan udara karena mampu menyerap polutan atau asap dari udara, disamping itu mangrove juga sebagai habitat tempat hidup dan berkembang biaknya berbagai jenis ikan dan biota laut. Dari sisi ekonomi, mangrove mampu menghasilkan kayu untuk bahan bangunan.
” Untuk itu kami menghimbau dan mengajak masyarakat dan kelembagaan lain nya untuk memulihkan dan melindungi kelestarian ekosistem sebagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta pemulihan konservasi di wilayah pesisir pantai jawa barat khusus nya di muara gembong dan sekitarnya dengan cara memelihara dan menjaga pohon mangrove yang di tanam agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga kedepannya diharapkan ekosistem dan biota laut dapat memberikan andil dalam meningkatkan kondisi ketahanan nasional pada tingkat yang semakin handal,” Ujarnya.
Kami Kawali Jawa Barat akan terus konsen dan fokus dalam konservasi Penanaman Mangrove di wilayah Jawa Barat khusus nya wilayah Kabupaten Bekasi di wilayah Kec. Muara gembong, Kami pun mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam gerakan ” Penanaman Mangrove ” Terang Edvin.
Dari data yang kami ketahui Dari Dinas lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat (Jabar), sambung Edvin , saat ini degradasi habitat mangrove di Jawa Barat telah mencapai 61 persen dan untuk terumbu karang yang rusak mencapai 44 persen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa penanaman mangrove butuh upaya ekstra. Kalau mangrove rusak atau tidak ada, maka akan berdampak besar bagi lingkungan seperti terjadinya banjir rob karena mangrove tak bisa jadi barier lagi. Oleh karena itu kita berupaya agar kondisi mangrove bisa semakin kuat. (Dwi)