MLH.co.id ( Kaltim)- Pendidikan ( Edukasi) terhadap remaja dalam rangka menerapkan langkah tepat pencegahan stunting ( anak lahir dalam kondisi kerdil) terus dilakukan BKKBN.
Pekan lalu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan PP Pemuda Muhamdiyah menggelar edukasi pencegahan stunting atau anak lahir dalam kondisi kerdil di Balikpapan.
Kegiatan tersebut mengambil tema ‘ Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi Kalimantan Timur’, BKKBN mencoba menularkan langkah preventif pencegahan stunting kepada teman-teman mitra khususnya para Pemuda Muhammadiyah.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Pemuda Muhammadiyah, Sutanto mengatakan stunting merupakan problem yang serius dan harus di cegah.
“Hari ini bersama para Pemuda Muhammadiyah menyampaikan dan mensosialisasikan.Mari kita sama-sama memerangi stunting, karena itu akan menjadi masalah besar bangsa dan negara kedepan, bukan hanya Kaltim tapi Indonesia, “Kata Ketua Pemuda Muhammadiyah , Sunanto, saat menyampaikan materi saat sosialisasi, di Platinum Hotel Balikpapan, Selasa (21/02).
Oleh karena itu, kata Sutanto, tentu kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah awal yang gemilang untuk menyatukan langkah bergandengan tangan mengedukasi masyarakat terkait upaya mencegah stunting.
Dalam paparannya Sunanto juga mengingatkan agar masyarakat menghindari empat terlalu (4T), yakni menikah terlalu muda, terlalu tua melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu banyak melahirkan untuk menjaga kualitas keluarga.
BKKBN melalui Direktur KIE, Eka Sulistia Ediningsih mengatakan edukasi tentang stunting sangat penting khususnya bagi para remaja karena peluang melahirkan anak stunting dari rahim ibu yang berusia muda. (Pernikahan Dini).
” Remaja harus mengambil peran dan menganjurkan bagaimana supaya tidak terjadi pernikahan diusia dini (anak), karena ternyata peluang melahirkan anak stunting lahir dari rahim ibu yang terlalu muda,” Kata Eka Sulistia Ediningsih.
Dikatakannya, pihaknya terus mengaanjuran dan sampaikan bahwa hidup dengan perencanaan yang baik akan membuat orang lebih mudah.
” Menjadikan manusia butuh perencanaan, harus menjadi perhatian, karena kualitas penduduk start nya disini. Kalau tidak baik maka kualitas hidup generasi penerus akan tidak baik, ” Tukasnya.
“Kegiatan kali ini melibatkan mitra kerja agar lebih mudah mensosialisasikan terkait pengetahuan tentang penurunan angka stunting untuk menghasilkan generasi berkualitas, ” Tutupnya. Dwi