logo

BKKBN RI dan Komisi IX DPR RI Ajak Kaum Ibu Jadi Agen Pencegahan Stunting

IMG-20240315-WA0221

January 22, 2024

MLH.co.id(Jakarta)-Indonesia negara besar, subur, dan memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Namun, saat ini memiliki masalah besar pula, yakni Stunting. Hal itu disampaikan anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Kurniasih Mufidayati saat melakukan Sosialiasasi Pencegahan Stunting melalui via zoom Bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di Masjid Baiturrahman Saharjo, Setia Budi, Jakarta Selatan, Senin (22/1).

Kurniasih mengakui Stunting di Indonesia masih cukup tinggi, mencapai angka 21 persen. Jika stunting tinggi akan menghasilkan generasi yang lemah, sumber daya manusia rendah dan nanti tidak bisa bersaing dengan yang lain, apalagi tenaga asing.

“Stunting itu, bisa dicegah dari keluarga,” Katanya.

Menurut Kurniasih begitu pentingnya keluarga, karena segalanya berawal dari keluarga. Sehingga jangan pernah memberikan contoh yang tidak baik dari keluarga. Apapun contoh yang diberikan keluarga akan ditiru oleh anak-anaknya.

Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN RI Edi Setiawan mengatakan stunting merupakan masalah besar bangsa dan akan mengancam pembentukan SDM berkualitas. BKKBN sebagai Koordinator Program Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) melakukan pendekatan dari hulu memutus mata rantai stunting dengan intervensi kepada remaja dan catin sebagai pasangan usia subur.

Dan dalam kesempatan tersebut Edi Setiawan menyampaikan tentang peran penting kaum ibu dalam upaya pencegahan stunting.

Ia menyebut, meski di kota besar prevalensi stunting di DKI masih 14 persen. Target pemerintah provinsi DKI Jakarta sendiri bisa menurunkan angka di menjadi 0 persen.
Meski berada di bawah angka nasional yang 27 persen, namun stunting wajib dikurangi demi masa depan generasi mendatang.

“Disinilah peran penting kaum ibu, sebab yang menjadi garda terdepan dalam memastikan anak stunting sejak diketahui kehamilan adalah kaum ibu dengan dukungan penuh sang ayah,” katanya
Edi Setiawan juga menyitir, bangkitnya sebuah bangsa tergantung dari kaum ibunya, begitu juga jatuhnya sebuah generasi juga tergantung dari ibunya.

“Stunting ini pada masa kelahiran akan langsung terlihat bagaimana pertumbuhan anak terganggu, pada masa mendatang tumbuh kembang anak baik fisik, kecerdasan dan mental spiritual juga akan terhambat, ini yang akan melemahkan generasi kita mendatang,” ujarnya

Sebab itu kaum ibu harus punya sensitivitas terhadap ancaman stunting sejak mulai dari kehamilan hingg 1.000 hari kehidupan pertama.

“Kasih sayang ibu itu natural dan kuat, kita para ibu bisa melakukan apapun agar buah hati kita sehat dan normal. Maka jauhkan penyebab stunting sejak dini. Yuk ibu-ibu sama-sama kita berjuang,” Kata Edi Setiawan.

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Twiiter@